Minggu, 09 Juni 2013

Hidup adalah Pilihan

Hidup adalah Pilihan

Dlm suatu perjalanan, kereta api memperlambat lajunya dan berhenti di suatu stasiun. Naiklah seorang ibu dgn 2 anaknya yang masih kecil2 ke dlm salah satu gerbong.

Penumpang cukup padat. Beruntung sang ibu dan kedua anaknya mendapatkan tempat duduk.

Awalnya kedua anak kecil itu duduk tenang. Tak lama kemudian, mereka mulai berlarian sambil berteriak2.

Mereka juga naik ke tempat duduk, menarik bacaan para penumpang. Keduanya membuat suasana gerbong jadi gaduh dan tidak nyaman.

Setelah cukup lama menahan diri, seorang bapak yang duduk di sebelah sang ibu menegur, “Kenapa Anda membiarkan saja kedua anak Anda membuat ribut dan mengganggu seisi gerbong?”

Seakan baru tersadar, sang ibu menjawab perlahan, “Saya masih bingung bagaimana menjelaskan kepada mereka saat nanti kami sampai di RS untuk menjemput jenasah ayahnya.”

Ternyata sang ibu mendapat berita bhw suaminya sudah meninggal di RS karena kecelakaan. Dia dan anak2nya skrg dlm perjalanan ke RS.

Seketika si bapak yang bertanya terdiam. Segera dari mulut ke kuping tersebar informasi tsb dan semua penumpang yang tadinya merasa terganggu, berganti iba dan simpati.

Alih2 kesal dan mau marah kpd anak2 yang bikin gaduh dan ibunya yang terlihat cuek, sebagian penumpang malah mulai ikut bermain dan bercanda dgn kedua anak itu.

Setelah mengetahui lengkap/persis apa yang terjadi, reaksi penumpang berbalik 180 derajat!

Demikianlah dlm kehidupan. Mengetahui lengkap dibanding hanya sebagian, sangat mungkin membuat perbedaan respon seseorang terhadap suatu kejadian/masalah.

Di saat Anda kesal/mau marah, cobalah tahan sejenak dan cari tahu lebih banyak. Dgn tambahan informasi, mungkin Anda tidak jadi marah, sehingga tidak muncul penyesalan kemudian…

Cerita di atas diadopsi dan dimodifikasi dari Buku Stephen R. Covey, ‘Seven Habits of Highly Effective People’.

0 komentar:

Posting Komentar